Siapa yang berani menjamin kesamaan pilihan dalam menentukan dan menjalankan suatu ketetapan? Ada sekian juta miliar umat di tanah ini, namun kau paksa seiras dengan mengkotak-kotakkan? Ah, kampungan.
Memang, kita punya batasan dan aturan jika sudah memutuskan untuk memilih sebuah kepercayaan. Dalam bersikap dan bertindak juga baiknya menunjukkan damai yang telah diajarkan. Namun, mengapa masih banyak yang terlihat saling memusuhi dan berlomba agar dituankan dan dituhankan?
Tugas kita memberi teladan dan mengingatkan jika ada yang bergerak condong pada sebuah kebatilan dan berujung bablas dalam kemanusiaan. Selain hal di atas, jika tak berbahaya bagi selain dirinya, ya sudah, biarkan. Ingatkan secukupnya, arahkan sewajarnya. Jangan asal main tangan pada jalan hidup seseorang. Jika ia tak berbahagia berkat kehendak hatimu yang doyan memaksakan, mau ganti rugi dengan apa dikau?
Mari belajar menghargai dan tinggalkan sifat diktator pada hidup mereka yang bahkan bukan kau sendiri yang memberi makan.
Cool, kak!