Bersemestalah
Pagi ini sembari menunggu hujan reda Sengaja kuseduhkan kopi pahit untuk menghangatkan raga yang terlanjur dingin, Lalu kunikmati pahitnya bak kepahitan...
Pagi ini sembari menunggu hujan reda Sengaja kuseduhkan kopi pahit untuk menghangatkan raga yang terlanjur dingin, Lalu kunikmati pahitnya bak kepahitan...
Aku ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan Sudah genap setahun selepas kejadian itu dan sudah setahun pula aku hidup di balik bayang-bayang masa lalu Tanganku enggan...
Malam itu kami duduk di taman, ditemani lampu taman yang cukup terang sehingga aku dapat melihat raut wajahnya dengan jelas "Janji ya, kita akan terus bertahan dan takkan pernah...
(Tulisan ini dibuat untuk ayah, namun aku tak mau ayah membacanya) Ayah, sebenarnya apa kabarmu Aku terlalu malu untuk sekadar bertanya kabar, padahal atap kita...
Kapan terakhir kali kita bercakap-cakap panjang, Yah Sudah lama sekali rasanya semenjak meja makan tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya Sekarang masing-masing dari kita seperti...
Hampir sembilan putar kalender ya, Pak Selama itu juga aku menyadari bagaimana waktu sudah merenggut banyak hal dari kita Ingatkah dulu ketika aku menyeruput kopi panas...
Untuk bapak, lelaki paling hebat yang pernah ada Tidak tahu harus memulai dari mana, sepenggal surat ini mungkin akan terasa asing Ini sengaja aku tulis untuk mengungkapkan...
Nak, penyair hanya bisa hidup dalam mimpi, lantaran duniamu hanya menawarkan kecewa Keterbatasan puisi dan prosa adalah kenyataan Nak, penyair biasa kawin dengan...
Merelakan impian bukan perihal yang mudah Siapa yang tidak kecewa apabila rencana yang telah dirancang sedemikian rupa ternyata kandas begitu saja Bukankah kecewa adalah hal yang...
Kata orang, kehilangan yang paling menyakitkan adalah saat kita kehilangan sesuatu yang tidak lagi ada di bumi Benarkah Aku rasa memang iya Namun sengaja ditinggalkan juga...