Ist Mensch
Yang paling aku benci adalah kehilangan kaki Dia alpa untuk memandu mata berjalan Dibiarkan melayang tanpa angan Tibalah hati mati dimaki-maki Yang paling aku benci adalah...
Meski sering disajikan sebagai pelengkap, Kudapan tidak pernah ketinggalan di setiap perjamuan. Ia menjelma karya yang terus berproses dan tidak pernah habis dalam melahirkan pemaknaan baru. Rubrik ini berisi yang ringan-ringan namun tidak jarang juga mengandung hal-hal yang tidak dapat ditafsir sepenuhnya, seperti Puisi, Prosa Pendek (Flash Fiction/Fiksi Mini), dan Cerita Pendek.
Yang paling aku benci adalah kehilangan kaki Dia alpa untuk memandu mata berjalan Dibiarkan melayang tanpa angan Tibalah hati mati dimaki-maki Yang paling aku benci adalah...
Kemarin, saya sibuk pergi ke pantai, bermain petak umpet, dan membeli petasan untuk dinikmati bersama teman-teman dalam berbagai perayaan Kemarin, saya adalah anak kecil yang...
Khawatirku selalu salah tempat Mereka tak mampu menujumu yang dekat Selangkah, namun tak pernah tepat Rasa ini, kian tersesat Suram karam sudah tak...
Jujur, kalau ditanya aku lebih suka Jogja atau Bandung, jawabanku ada di kota kembang, bukan kota pelajar Perjalananku di kota Bandung, berawal saat aku sangat ingin...
Aku duduk bersimpuh di lantai kamar, mengais kepingan diri yang pecah pada hari kemarin, meratapi bahwa jatuh dan gagal, seperti teman sejak lama Dulu, aku sibuk menyempurnakan...
Tempatmu berpijak saat ini Buah dari susunan kecil Langkah-langkah yang bertahap Hal-hal pun telah berlalu Terlalu banyak Dan siap terbungkus jadi...
Di pucuk udara yang berkabut itu, aku merasakan alam raya pada tubuhku Seteguk, dua teguk, kopiku mendingin begitu cepat Aku lupa di tanah ini aku harus bersahabat dengan dingin,...
Ibu tau Awal mula kukira ibu tokoh antagonis dalam ceritaku Maafkan aku, emosiku masih labil dan terlalu cepat dalam menafsirkan sesuatu Namun seiring waktu menempati...
Ibu, apakah kau suka perayaan Benarkah kau juga butuh untuk dirayakan “Tidak terlalu” katamu Sebetulnya, aku percaya saja atas jawabanmu Tapi, melihatmu yang seperti...
Malam ini adalah jalan yang pernah kita tempuh dengan kayuh sepeda, berboncengan atau dengan kaki yang saling berpijak beriringan Suasana pun menyapa di antara keheningan yang...