Buat Ego Laki-Laki, Hantu Itu Bernama Vasektomi

Padahal, vasektomi itu memberi alternatif yang berimbang. Kan suami sama istri idealnya berbagi peran yang adil?

Oleh

Iin Isnaini

Buat Ego Laki-Laki, Hantu Itu Bernama Vasektomi

Padahal, vasektomi itu memberi alternatif yang berimbang. Kan suami sama istri idealnya berbagi peran yang adil?

Oleh

Iin Isnaini

28/07/2025

Isu ini hampir selalu ramai. Di platform X, banyak laki-laki yang mengutuk vasektomi. Alasannya beragam, mulai dari takut operasi hingga takut dianggap nggak perkasa lagi. 

Vasektomi seolah jadi hantu bagi simbol kejantanan. Sering didaulat sebagai kepala rumah tangga, laki-laki erat dengan nilai maskulinitas yang tinggi. Padahal, vasektomi itu memberi alternatif yang berimbang. Dalam berkeluarga, kan suami sama istri idealnya berbagi peran yang adil?

Banyak laki-laki yang tidak mau vasektomi karena takut impoten. Padahal vasektomi hanya memutus saluran sperma (vas deferens) dan tidak memengaruhi fungsi ereksi, libido, maupun hormon. Prosedur medisnya juga cepat plus minim efek samping dan gangguan.

Kontrasepsi bukan tanggung jawab sepihak. Sayangnya, kontrasepsi dan pencegahan kehamilan sejauh ini masih dibebankan kepada perempuan. Padahal, penggunaan kontrasepsi pada perempuan punya efek negatif, dari perubahan mood sampai berpotensi bikin pendarahan. 

Pakai kondom dibilang tidak nyaman, mau vasektomi katanya mahal. Percayalah, dibandingin dengan beban yang harus ditanggung sama perempuan, itu tidak seberapa. 

Bukan soal kejantanan, melainkan tentang kesetaraan; bukan mengenai reward yang didapatkan, melainkan perihal paham dengan risiko dan mengedepankan kesadaran dalam setiap pilihan.

Bacaan lebih lanjut: 

Iin Isnaini

Kadang-kadang menulis, full-time seorang melankolis.

Bagikan:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp

Lihat Juga